Cerita Turun Temurun #1
Bersama Yesi Candrika
13/7 - 13/9/2023

Di Seri Cerita Turun Temurun, kita ingin mencari akar seni dan budaya Bali dari berbagai perspektif perempuan pekerja seni berdasarkan disiplin mereka.
Di obrolan kali ini, kami berbincang dengan Yesi Candrika, seorang pekerja dan penyuluh Sastra Bali berbasis di Bali. Secara keseluruhan kita membahas asal usul keberadaan lontar (tulisan di atas daun tal) dan satua (cerita rakyat lisan) di Bali.


Di Seri ini kami ingin menekankan Recognition dengan cara mendengar cerita tentang akar seni dan budaya Bali dari narasumber perempuan.
Narasumber perempuan yang dimaksud berkecimpung di dunia komunal/masyarakat Bali - terutama Hindu (Siwa Buddha) Bali - serta di bidang kesenian dan kebudayaan




Dalam episode podcast bersama Candri kita juga berbincang tentang keberadaan simbol-simbol ibu dan kesuburan, yang beberapa bisa ditemukan di Gedung Karangasem, Museum Bali.
Kami juga membahas bagaimana di kehidupan orang Hindu Bali mengenal mantra (doa) - tantra (ajaran) - yantra (sarana/media memvisualkan ajaran);
Kita juga berbincang tentang keberadaan Kalender Bali yang sampai saat ini masih relevan digunakan.




Seri Cerita Turun Temurun akan berlanjut!
Tunggu kelanjutanya ya!
Seri Cerita Turun Temurun adalah hasil dari Rupa Bali berkesempatan mengikuti Ephemera #3 oleh IVAA melalui Proyek Inkubator Inisiatif 'Urun Daya Pengetahuan Seni dan Budaya'
EPHEMERA #3 Museum of Untranslatable Stories yang diadakan Indonesian Visual Art Archive (IVAA) adalah program mendekatkan pengetahuan lokal berupa arsip maupun cerita yang terpinggirkan. Dalam Ephemera #3, Inkubator Inisiatif (IIN) @inkubatorinisiatif bekerja bersama Empat kolaborator Urun Daya : Sabrina Citra, Amal Purnama, Arsip Tari Jogja, dan Rupa Bali.


